Thursday, April 3, 2014

Kesalahan yang sama dengan masalah yang sama

mungkin hanya orang bodoh yang melakukan kesalahan yang sama.
dan saya termasuk salah satunya.
entah kenapa selalu tidak bisa belajar dari pengalaman yang sudah pernah terjadi.
apalagi masalah perasaan, sussaaaah sekali ditebak.

perasaan itu tidak bisa ditebak dan tidak bisa diketahui,
apa maunya dari perasaan itu sendiri.
awalnya kita bisa berkata "tidak" dengan sangat jelas dan pasti.
namun, waktu akan merubah segalanya.
"tidak" itu nantinya bisa berubah.
berubah menjadi "iya mungkin aku juga".
atau tetap menjadi "tidak, tapi...".
tapi apakah yang dulu "iya" tetap menjadi "iya"???

tak ada niat sama sekali untuk memainkan perasaan.
tapi apa daya, perasaan itu termainkan sendiri.
dan itu waktu yang dapat merubah segalanya.

lalu, apakah "iya" tetap menjadi "iya"??
bagaimana kalau "iya" sekarang berubah menjadi "tidak"??

dan sekarang saya ada di posisi itu.
posisi termainkan sendiri oleh perasaan saya.
semua terjadi untuk kesekian kalinya.
perasaan saya masih terlalu mudah untuk dimasuki, terlalu mudah untuk berubah,
dan terlalu sering rapuh.
belum pernah saya bisa menjaga perasaan yang saya miliki dengan baik dan tidak mudah berpaling.

dia yang dulu mendekat, kini pun menjauh.
itu karena kecerobohan saya dalam membaca sikap dan maksud dia.
lalu kini saya hanya bisa berharap bahwa suatu saat dia nantinya akan seperti dulu.
mungkin perasaaan itu tidak akan ada lagi, tapi saya ingin dia seperti dulu.
orang yang peduli dengan keberadaan saya.
orang yang menjadi pelindung saya disaaat saya butuh kekuatan
orang yang tidak pernah menyepelekan apa yang saya lakukan
orang yang mencari saya apabila saya tak muncul

dan sekarang saya benar-benar merindukan waktu itu :((


No comments:

Post a Comment